Jumat, 08 Mei 2009

Manis, Lezat, Segar, Nikmat Saat Bermesraan dengan Al Qur'an

mmm.... gimana bayaginnya ya....???, padahal kata-kata Manis, Lezat, Segar dan Nikmat lebih menggambarkan mengenai makanan atau minuman...

bagaimana dengan Al Qur'an...? anda pasti menyangsikan, "apa betul Al Qur'an rasanya manis?" atau mungkin ada yang lansung menolak "Mana mungkin Al Qur'an Lezat, Al Qur'an kan terbuat dari mushab/kertas?", atau mungkin ada yang mencibir "Al Qur'an kok segar, memangnya es Cendol atau es dawet kudus...hehehe...", bisa juga ada yang langsung bilang "Orang gila mana nih... bilang Qur'an kok nikmat..." yaa macam-macam mungkin yaa... karena setiap orang pasti mempunyai pemikiran yang berbeda-beda sesuai dengan pemahaman keilmuan yang dimiliki maupun pengalaman selama berproses atau berinteraksi dengan Al Qur'an...

Al Qur'an memang sebuah mushaf/lembaran-lembaran firman Allah yang diwahyukan melalui perantara malaikat Jibril kepada Nabi Besar Penutup Para Nabi, Nabi Muhammad SAW semoga sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepadanya ...

Sejarah panjang Al Qur'an bisa anda cari di ustadz google, Al Qur'an yang ada saat ini insyaAllah senantiasa terjaga kemurnian dan keasliannya seperti janji Allah, dan ini bisa dibuktikan dengan banyaknya umat muslim yang hafal Al Qur'an di luar kepala (hafidz), baik pada saat masa Rosululloh masih hidup maupun sepeninggalnya 1400 tahun lebih.

Saudaraku... judul artikel ini mungkin bagi saudara sedikit aneh dan penasaran. Hal itu wajar bagi anda yang kurang atau bahkan sangat jarang berinteraksi dengan Al Qur'an, bahkan bagi para penghafal Al Qur'an pun hal ini juga sering malah menimbulkan kebosanan dan kejenuhan yang teramat sangat.

Saudaraku umat muslim, sudah saatnya Al Qur'an kita sapa dengan penuh rasa cinta, dengan penuh kemesraan, apa salahnya kita bersenda gurau dengan Al Qur'an apa salahnya kita begitu menyayanginya. Karena ibarat suatu makanan jika dalam pikiran kita sudah memandan makanan tersebut tidak enak, membosankan, tidak menyenangkan, akhirnya jangankan untuk memakan atau mencicipinya, untuk menyentuh saja kita pasti akan bilang "Ah... malas nanti saja..." Apakah kita lupa bahwa jiwa suci kita membutuhkan makanan, bukankah Al Qur'an merupakan makanan bagi jiwa kita?.

Saudaraku... sudah saatnya kita merubah pola pikir atau banyak motivator yang berkata "mindset", karena dengan cara berfikir yang keliru, maka kita tidak akan pernah bisa mengetahui manisnya, lezatnya, segarnya serta nikmatnya bercengkrama dengan Al Qur'an.

Saudaraku..., jikalau selama ini kita sudah melupakan atau tidak mau sedikitpun bertegur sapa dengan Al Qur'an, marilah kita mulai dengan yang ringan saja..., marilah kita rubah mindset kita dengan mengatakan bahwa Al Qur'an itu manis loh..., Al Qur'an itu cakep abiz..., keren abiz... sehingga hati kita tergerak untuk mendekatinya, menyentuhnya, bercengkrama dengannya.

Saat itulah mindset kita kita rubah, ternyata asyik ngobrol dengan Al Qur'an, mari dibaca dengan tartil dan rasakan kenikmatannya...

Jikalau belum menemukan kelezatan Al Qur'an bersabarlah, jangan berhenti, jangan menyerah, mungkin rayuan kita kurang tartil, kurang merdu, tajwid kita masih salah, masih terbata-bata. Teruslah pelajari, terus dibaca, nikmati, bisa juga dengan mendengarkan dari suara murottal para syeick-syeick yang bacaan Al Qur'an begitu merdu dan mengetarkan jiwa.

Saat pelan-pelan kita mentartilkan bacaan kita, saat Al Qur'an mulai menjawab dengan merdunya lantunan ayat-ayat Al Qur'an yang kita baca, saat hati gerimis dengan tadabbur ayat-ayat yang mengetarkan jiwa, saat itulah Allah memperkenankan kita menitikkan air mata, saat itu laha Al Qur'an begitu manis di lidah dan lisan kita, saat itulah lezatnya merasuk kedalam ronga udara dada kita, saat itulah dahaga jiwa kita tersegarkan oleh Al Qur'an saat itulah saudaraku hikmah ilmu akan kenikmatan bercengkrama dengan Al Qur'an akan engkau temukan...

Mari berdo'a kepada Allah agar firman-firmanNya yang tertulis dalam mushaf Al Qur'an menjadi perantara kita berdiskusi, berdialog dengan Allah, karena sejatinya Al Qur'an adalah kalam Allah, perkataan Allah, karenanya saat kita membacanya sama artinya Al Qur'an sedang berbicara pada diri kita.

Mari mencintai Al Qur'an, dengan cara mengawali merubah mindset kita, kemudian dengan membacanya semampu kita...

Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang pilihan, yang ditakdirkan Allah menghafal Al Qur'an, yang ditakdirkan Al Qur'an melekat pada ingatan kita, yang membasahi hati kita, menyejukan jiwa kita, dan semoga Al Qur'an menjadi pembela kita saat bertemu dan menghadapkan diri kembali keharibaanNya... Amin.... Yaa Allah Yaa Rahman Yaa Rahim...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Sudahkah kita membaca Alqur'an hari ini?
Berapa kali dalam sebulan kita mengkhatam Al qur'an."
( Khairukum man ta'allamal qur'an wa 'allamah).
SOMEDAY IS TODAY, DO IT NOW OR NEVER

TIPS OF THIS DAY
“Didiklah anakmu dengan 3 perkara: mencintai Allah, mencintai Rasul dan belajar Al-Qur’an” (Al-hadits)