Senin, 18 Oktober 2010

Belajar Tahsin yuk !

Kopas dari : aqil banna
Pada suatu kesempatan saya mendengar seorang ustadz memberikan tausiyah mengenai seni membaca Alquran. Berikut petikan perkataan beliau :

"Akhi (saudaraku), tiap-tiap sesuatu memiliki hak yang wajib untuk dipenuhi. Seperti contohnya tubuh kita yang memiliki hak untuk memperoleh makanan, memperoleh istirahat, dan mendapatkan pakaian yang layak. Demikian pula dengan tiap-tiap huruf di dalam Alquran, mereka memiliki hak untuk dilafadzkan secara benar, sehingga Alquran dapat disuarakan dengan indah sesuai dengan yang seharusnya. Karena itulah kita harus belajar untuk dapat memenuhi hak-hak tiap huruf Alquran yang kita baca itu ... "

Sederhana sekali memang nasihat di atas. Ternyata tiap huruf Alquran itu memiliki teknik pengucapan yang spesifik, ini yang biasa kita kenal dengan makhraj. Ini semua harus dipelajari dengan khusus.

Misal, untuk huruf 'h' saja ada yang besar dan kecil dan pengucapannya keduanya sangat-sangat berbeda. Padahal jika dituliskan dlm huruf latin ya cukup huruf "h" saja.

Telah cukup banyak lembaga bimbingan belajar membaca Alquran tersebar. Mereka membimbing kita dari mengenal huruf, membaca indah dan benar (tahsin), hingga pada tingkat tahfidz (menghafal).

Buat kita yang ingin menjadikan Alquran benar2 sebagai imam kita, tidak ada kata terlambat untuk memenuhi hak Alquran untuk dapat dibaca dengan indah dan benar. Caranya ... ya belajar dong. Yuk belajar tahsin :)

berikut saya Lampirkan profil beberapa LEMBAGA TAHSIN/ TAHFIDZ yang ada di wilayah JAKARTA, semoga berguna....




>LEMBAGA TAHFIZH AL QUR’AN AL HIKMAH (Jakarta) < Nama Lembaga : LEMBAGA TAHFIZH AL QUR’AN AL HIKMAH Pendiri Lembaga : KH. Abdul Hasib Hasan, Lc, KH. Abdul Aziz Abdul Ra’uf, Ustadz Sofyan Nur Al Makki Tahun Berdiri : 1992 M Visi : Memasyarakatkan Al Qur’an di tengah Ummat Alamat Lembaga Jalan Bangka II No. 24 Pela Mampang Kota/Kabupaten : Jakarta Selatan Provinsi : DKI Jakarta Kode Pos : 12720 No. Telp/fax : 021-7192173 Jenjang Pendidikan : BBQ, Tahsin, Takhoshshush, Tahfizh, Tafsir >LEMBAGA TAHSIN-TAHFIZH AL QUR’AN KHARISMA RISLAH (Jakarta) < Nama Lembaga : LEMBAGA TAHSIN-TAHFIZH AL QUR’AN KHARISMA RISLAH Pendiri Lembaga : KH. Abdul Khoir Rasyidi, Lc dan Ustadz H. Efendi Anwar, Lc Tahun Berdiri : 1995 M Visi : Sebagai lembaga Al Qur’an yang terdepan dalam menjadikan Al Qur’an sebagai sumber kebahagiaan Ummat Misi :- Memasyarakatkan Rasm Utsmani - Dapat menjawab kebutuhan ummat dalam proses belajar mengajar Al Qur’an Alamat Lembaga Jalan : Jl. Seha II No. 14 Grogol Selatan Kebayoran Lama Kota/Kabupaten : Jakarta Selatan Provinsi : DKI Jakarta No. Telp/fax : 021-99772553 E-Mail : ltq_kr@plasa.com Website : WWW.kharismarisalah.com >LTQ LDK UIN SYAHID JAKARTA < Nama Lembaga : LTQ LDK UIN SYAHID JAKARTA Pendiri Lembaga : Ustadz Muzammil, Ustadz Akmarul Hadi Tahun Berdiri : 2006 M Visi : - Memasyarakatkan Al Qur’an di kampus, disemua kalangan civitas akademik - Membangun Syakhsiyah Qur’aniyah Alamat Lembaga Jalan : Ciputat Kota/Kabupaten : Tanggerang Provinsi : Banten >DARUL QUR’AN AL MUQORROBIN KHUSUS PUTRI (Jakarta) < Nama Lembaga : DARUL QUR’AN AL MUQORROBIN (Khusus Putri) Pendiri Lembaga : Imam Hambali Tahun Berdiri : 2001 M Visi : Mencetak para Hafizhah Al Qur’an yang Imtaq Alamat Lembaga Jl. Bangka VIII C RT. 05/03 Pela Mampang Kota/Kabupaten : Jakarta Selatan Provinsi : DKI Jakarta No. Telp/fax : 08998325925 >LEMBAGA AL QUR’AN AL UTSMANI (Jakarta) < Nama Lembaga : LEMBAGA AL QUR’AN AL UTSMANI Pendiri Lembaga : Ustadz Efendi Anwar, Lc Tahun Berdiri : 1995 M Visi : Menjadi lembaga Tahfizh yang Profesional Alamat Lembaga Jalan Raya Condet Gg. Sawo Kota/Kabupaten : Jakarta Timur Provinsi : DKI Jakarta No. Telp/fax : 021-98100526 Jenjang Pendidikan : Tahsin, Tahfizh Website : www.utsmani.multiply.com >Lembaga Tahfizhul Qur’an ( LTQ ) Jauharul Iman ( jakarta pusat )< Didirikan bulan November 2006 M / 27 Syawwal 1427 H di wilayah Johar Baru Jakarta Pusat. Pimpinan pertama adalah Ustadz. Nana Sumpena, S.Pd.I Al Hafizh ( 2006 – 2007 ). Alamat : Jl. Johar Baru IV Rw 05 Johar Baru Jakarta Pusat Situs web http://jauharuliman.wordpress.com >Lembaga Tahsin/tahfidzhul Qur’an HARAPAN UMAT<
( jakarta Utara )

Program bahasa Arab & tahsin/ tahfid Qur’an.
Alamat : koja, jakarta Utara.

Untuk sementara info lbh jelas bisa menghubungi ana ( aqil El Banna ), karena ane tinggal di jakut dan pernah belajar disini (yayasan Harum ).




Semoga Allah memberi kemudahan untuk saya dan juga anda dalam mempelajari Al Quran, membacanya, memahaminya, mengamalkannya, dan mengajarkannya pada orang lain.

Aamiin

Wallohu a’lam

Kamis, 14 Oktober 2010

Kisah Mbok Raki Penghafal Qur'an “Pemilik” Jasad Utuh Dikubur 28 Tahun

BUKTI kekuasaan Ilahi, jika orang mampu mengahafal seluruh isi Al-Quran, jasadnya akan utuh meski puluhan tahun dikubur Keluarga Mbok Raki, tampak bangga, meski baru saja kuburan ibu dan nenek mereka itu baru saja longsor. Kebanggan mereka itu tercermin dari cerita masa lalu Mbok Raki, yang keluar dari mulut para penerusnya itu.

Setidaknya, cerita tentang kebaikan Mbok Raki itu keluar dari mulut Ponijah, salah satu anaknya yang masih hidup. Ibu delapan anak ini menuturkan bagimana ibunda tercintanya itu menjalani hidup hingga akhir hayatnya. Dia menceritakan sosok Mbok Raki yang sangat tabah menjalani hidup, dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, sementara harus menanggung beban empat anaknya.

Ketabahan Mbok Raki juga diuji saat ia harus mengasuh empat putranya itu sendirian, lantaran sang suami, Maridin, lebih dulu berpulang kepangkuan illahi. “Emak ditinggal bapak meninggal dunia saat kami masih kecil. Sehingga beliau dengan susah payah untuk membesarkan kami,” ungkap Ponijah, yang didampingi saudara kandungnya, Karsih di rumahnya, Dusun Bangunrejo Desa Gondek Kecamatan Mojowarno, Jombang, Jawa Timur, kemarin.

Karena harus banting tulang sendirian itulah Mbok Raki harus rela menjalani hidup yang serba kekurangan. Bahkan menurut Ponijah, ibu kandungnya tersebut terbiasa tak makan dalam sehari. Hanya secuil ubi ketela yang menjadi ganjalan isi perutnya.

“Karena kami memang tak punya. Dan saking seringnya kami kekurangan makan, Mbok Raki memilihb untuk puasa secara rutin hari Senin dan Kamis,” kenangnya dengan mata berlinang mengenang ibundanya yang meninggal tahun 1980 lalu. Tak hanya kekuranagn makan saja, Mbok Raki juga harus rela berteduk di rumah gedeg yang beratap daun bambu ukuran kecil miliknya itu. Tak jarang, Mbok Raki harus menidurkan putra-putrinya di kolong meja saat hujan turun.

“Rumah kami bocor kalau hujan. Terpaksa kami tidur di kolong meja. Sementara Mbok Raki memilih tidur disebelah kami,” kenangnya. Dengan penghasilan yang jauh dari cukup, Mbok Raki masih saja berpikir tentang pendidikan untuk empat anaknya itu.
Kendati tak sampai jenjang pendidikan yang tinggi, keempat anaknya tersebut sempat mengenyam pendidikan tingkat dasar. “Mbok Raki berpesan, agar anak-anaknya bisa membaca dan menulis. Tidak seperti dia yang sama sekali tak pernah duduk dibangku sekolah,” kenang Karsih lagi.

Meski masalah ekonomi yang melilit keluarga Mbok Raki ini, tak lantas membuatnya lupa dengan kewajibannya sebagai pemeluk agama Islam. Kegiatan ngaji dan kumpulan jamaah tarekat tak pernah ia tinggalkan. Meski harus berjalan puluhan kilo meter menuju jamaah berkumpul di ponpes Rejoso itu. Bahkan hal serupa juga ia ajarkan kepada anak-anaknya. “Jalan kaki, dan biasanya berangkat ngaji sambil membawa makanan seadanya,” timpal Karsih, salah satu anaknya lagi.

Patuhnya Mbok Raki yang saat itu tinggal di Dusun Bangunrejo Desa Gondek Kec Mojowarno ini juga ditampakkan dalam kegiatan ibadah di desanya. Meski jauh dari tempat tinggalnya, Mbok Raki tetap saja melakukan salat jamaah di masjid. Tak langsung pulang, ia selalu menyempatkan untuk ngaji di masjid yang seakan menjadi rumah keduanya itu. Usai dari masjid, ia juga tak lantas meninggalkan aktivitas nganji malamnya dirumah. “Kalau anak-anak sudah tidur, Mbok Raki selalu ngaji sendirian. Dan beliau memang tabah dalam menjalani kehidupan yang serba kekerangan itu,” tutur Karsih, yang memiliki wajah mirip ibunya itu.

Bukan hanya soal ibadah dan mengurus keluarga saja yang patut dicontoh. Dalam keseharian, Mbok Raki menjadi warga yang peduli dengan lingkungannya. Meski dengan kondisi ekonomi yang memperihatinkan, ia tetap saja menyisihkan hartanya untuk beramal. Bahkan setiap anak kecil saat itu, akrab dengan Mbok Raki yang selalu memberikan uang jajan. “Memang tak banyak, Mbok Raki selalu menyisihkan uang Rp5 untuk anak-anak yang tak mampu. Padahal kami juga kekerangan,” timpal Karsih lagi.

Tak hanya itu, beberapa tetangga yang kesulitan makan juga kerap kali ditolong Mbok Raki. Hanya saja lanjut Karsih, ibunya memberikan sesuai dengan kemampuannya yang hanya mengandalkan uang dari seorang buruh tani itu. “Kalau ada tetangga yang butuh, Mbok Raki selalu tak menolak untuk memberikan bantuan. Dia takut jika tak bisa menolong,” katanya.

Mbok Raki juga terkenal dengan sosok yang memiliki kelebihan menyembuhkan beberapa penyakit ringan. Bahkan dilingkungannya, ia menjadi “dukun” spesialis mata dan tengorokan. Bagi warga yang matanya tertimpa butiran pasir atau hewan, tak perlu ke dokter, dan hanya selesai ditangan Mbok Raki. Selain itu, ia juga menjadi bisa menyembuhkan tenggorokan yang tersedak tulang ikan. “Meski sudah ratusan orang yang ditolong, tak satupun uang yang diberikan pasiennya diterima. Memang beliau memiliki jiwa yang penolong,” ungkap Karsih yang juga turut sangat meneteskan air matanya mengenang sang ibu.

Atas segala kebaikan ibunya itu, ia tak kaget jika jasad ibunya itu utuh meski sudah berumur 28 tahun. Ia yakin, jika utuhnya jasad sang ibu, tak luput dari kebaikannya semasa hidup. Selain karena hafal al-quran, jiwa penolong dan kesabarannya juga diwujudkan dengan jasad utuhnya itu.

Hingga diujung usianya yang mencapai 90 tahun itu, Mbok Raki sama sekali tak pernah merepotkan anak-anak dan cucunya. Meski diusianya yang lanjut, ia tetap bisa mandiri menjalani sisa hidupnya. “Saat itu hari Kamis malam. Mbok Raki sempat nyambel dan makan sendiri. Setelah itu tidur hingga hari Jumat siang. Dia meninggal dengan tenag, tanpa diketahui anak-anaknya,” ujar Karsih.

Ia bersyukur, atas ketabahan dan doa ibunya itu, seluruh putra-putri dan cucu-cicit Mbok Raki saat ini telah mendapati hidup yang lebih baik, tak seperti kondisi ekonomi Mbok Raki. “Alhamdulillah, kami semua hidup berkecukupan meski tak berlebihan. Semua berkat doa Mbok Raki yang tak henti-hentinya ditujukan ke kami,” ungkap Karsih bersyukur dan mengakiri cerita panjangnya.(Tritus Julan/Sindo/ism)

"Sudahkah kita membaca Alqur'an hari ini?
Berapa kali dalam sebulan kita mengkhatam Al qur'an."
( Khairukum man ta'allamal qur'an wa 'allamah).
SOMEDAY IS TODAY, DO IT NOW OR NEVER

TIPS OF THIS DAY
“Didiklah anakmu dengan 3 perkara: mencintai Allah, mencintai Rasul dan belajar Al-Qur’an” (Al-hadits)