Jumat, 15 Mei 2009

Dengan Al Qur'an Bahagia Dunia dan Akhirat


Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk menuliskan intisari khotbah Jum'at Tanggal 15 Mei 2009 bertepatan dengan 20 Jumadil Ula 1430 H bertepatan dengan Jum'at Pon 19 Jumadil Awal 1942 Tahun Saka. Khutbah disampaikan oleh Al Ustadz Al Haj Al Hafidz Ahmad Muzakky dengan mengambil tema Bahagia Dunia dan Akhirat dengan Al Qur'an Nur Karim. Beliau adalah salah satu Imam Masjid Agung Surabaya (MAS) Jawa Timur, Indonesia. Beliaulah salah satu guru/ustadz tempat saya menyetorkan hafalan. Semoga Allah senantiasa merahmati beliau dan keluarga beliau. Amin.

Khutbah diawali dengan mengingatkan para jama'ah untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan mentaati segala perintahNya dan meninggalkan dengan sepenuh hati segala laranganNya.

Al Ustadz Muzakky mengawali dengan pertanyaan kritis kepada para jama'ah sholat jum'at, "Apa yang paling diinginkan oleh setiap Orang...?, yang diinginkan oleh setiap orang adalah berbahagia, yaitu bahagia dunia dan bahagia di akhirat, hanya saja yang mereka inginkan itu hanya "Bahagianya saja", tapi tanpa ingin mengetahui cara untuk mencapai kebahagian itu."

Pak Ustadz Al Hafidz menambahkan dengan mengutip sebuah hadist "Bahwasannya jika ingin mencapai kebahagian baik di dunia maupun di akhirat harus dengan ilmu". Semua ilmu bersumber pada Al Qur'an, Al Qur'an adalah sumber dari segala sumber hukum Islam, sebagai pedoman bagi orang-orang beriman, maka sudah selayaknya Al Qur'an menjadi rujukan bagi para muslim dalam mencapai kebahagian.

Jika Al Qur'an menjadi sumber kebahagian, kenapa banyak orang yang membaca Al Qur'an, mempelajari Al Qur'an dari kecil tapi tidak merasakan bahagia?, atau ada muslim yang mengaku beriman tapi tidak merasakan bahagia, bahkan stress menghadapi hidup ini. Tak lain tak bukan karena Al Qur'an tidak diberlakukan sebagaimana mestinya.

Ma'asyirol muslimin rohim makumulloh...
Al Qur'an merupakan pedoman hidup, karena didalamnya mengatur semua segi kehidupan manusia, baik beraqidah/keimanan/ketauhidan kepada Allah, bermuamalah/bermasyarakat, cara mendidik anak, mengatur kehidupan antara rakyat dan pemimpinnya, mengatur kehidupan berkeluarga, dsb. Semuanya ada, tinggal kita untuk terus mengali Al Qur'an dan terus mempelajarinya.

Jikalau ada orang yang memperlakukan Al Qur'an dengan cara menuliskan pada kertas, kemudian di tempel di sudut-sudut rumah untuk jimat, silahkan, jikalau ada orang menuliskan ayat Al Qur'an kemudian di bakar abunya dicampur air terus diminum, silahkan, jika ada orang yang membaca Al Qur'an untuk mengusir syetan, silahkan. Tapi perlu diingat, hal seperti ini berarti kita telah mengkerdilkan Al Qur'an, padahal kita mengetahui bahwasannya Al Qur'an merupakan firman Allah, Al Qur'an merupakan Ayat-Ayat Cinta dari Allah untuk kita para hamba-hambaNya.

Saudara muslim yang dirahmati oleh Allah, Al Qur'an adalah surat cinta dari Allah SWT kepada kita kaum muslim yang beriman kepada Allah SWT. sudah selayaknya kita memberlakukan surat cinta ini dengan sikap yang penuh rasa cinta pula. Karenanya dalam memperlakukan Al Qur'an kita bisa menggunakan konsep 5 M, yaitu Membaca, Memahami, Merenungkan, Mengamalkan dan Merasakan Nikmatnya Al Qur'an.

Untuk mengilustrasikan lebih mudah Al Qur'an saya ibaratkan dengan surat cinta dari orang yang sangat kita cintai. Kita sebut Al Qur'an dengan Surat Cinta.

M yang pertama adalah Membaca, dalam membaca Surat Cinta kita pasti memegang surat tersebut dengan hati-hati dan pelan-pelan, penuh kerinduan dan rasa sayang, kemudian akan kita baca pelan-pelan, mata kita fokus, pikiran kita penuh perhatian dan relax, hati kita menahan haru dan rindu. Seperti itulah layaknya kita membaca Al Qur'an, baca secara perlahan tartil, penuh perhatian, hati penuh dengan kerinduan dan perasaaan, lisan yang fasih tajwid dan fasohanya (pelafalan dalam lisan/spelling), lagu yang merdu. InsyaAllah kebahagian kita dengan Al Qur'an tanpa terasa meresap secara berlahan kedalam jiwa sanubari kita.

M yang kedua adalah Memahami, setelah kita membaca, kita berusaha untuk memahami atau mengerti maknanya, atau tujuan dari surat cinta tersebut. Ibaratnya surat cinta itu berisi kerinduan yang mendalam agar kita secepatnya membalas surat itu dengan perasaan penuh cinta juga. Atau semisal orang yang kita cintai itu membutuhkan sesuatu yang bisa kita berikan, maka kita pasti dengan cepat memahaminya karena kita memang mencintainya. Lakukan hal yang sama dengan Al Qur'an, Pahami maksud dari ayat-ayat yang kita baca itu.

M yang ketiga adalah Merenungkan, setelah membaca dan memahami maksud dan tujuannya, kita berusaha untuk merenungkannya atau bertafakur, karena dengan merenung kita menjadi lebih bisa memahami secara mendalam dan bisa menggunakan akal dan hati kita untuk mengolah maksud dari ayat tersebut, sehingga kita bisa menemukan jalan atau langkah dalam mengamalkannya nantinya atau kita bisa mendapatkan pencerahan jalan keluar terhadap masalah yang kita hadapi.

M yang keempat adalah Mengamalkannya, setelah kita bisa menemukan pola amal atau tindakan yang harus kita lakukan dalam mengamalkan atau merealisasikan tujuan surat Cinta tersebut, kita akan mengamalkannya dengan sepenuh hati, jiwa dan raga, penuh ketulusan dan keikhlasan serta kesabaran semata-mata karena rasa cinta kita kepada Allah SWT. Sehingga tanpa terasa lelah maupun putus asa, kita akan selalu memegang erat pedoman hidup yang Allah berikan dalam kita merengkuh kebahagian dalam hidup di dunia dan akhirat kelak.

Dan insyaAllah M yang terakhir akan kita petik seperti janji Allah, yaitu Merasakan Nikmatnya bersama dengan Al Qur'an. Dengan merasakan Nikmat bermesraan dengan Al Qur'an insyaAllah kita akan merasakan kebahagian di dunia, dan lebih-lebih di akhirat nanti. Yakinlah saudaraku, dengan janji Allah, Yakinlah saudaraku dengan Al Qur'an karena Al Qur'an adalah haq, Nabi Muhammad adalah haq, dan Allah adalah Haq.

Mari saudara-saudaraku kaum muslimin, kita berdo'a kepada Allah semoga kita bisa Membaca dengan tartil dan suara yang merdu menyentuh kalbu, Memahami dan Merenungkan maksud dari ayat-ayat Al Qur'an dan Mengamalkannya, dan semoga kita termasuk golongan yang mendapatkan kebahagian di dunia dan di akhirat karena telah merasakan nikmatnya bercengkrama mesra dengan Al Qur'an sehingga kita membalas surat cinta Allah melalui Ayat-Ayat Cinta Al Qur'an. Amin...Amin... Yaa Rabbal Alamin...

Demikian yang bisa saya sampaikan dalam mengutip intisari khotbah, meskipun ada sedikit pengurangan dan penambahan, semoga tidak mengurangi maksud dan tujuannya, dan semoga memberi manfaat bagi saya pribadi dan kepada yang membaca...Amin....

1 komentar:

  1. Assalamualaikum...Pak uztad, alhadist juga perlu dipahami, dimaknai, dikaji dsb.Karena dg menetapi alqur'an & alhadist itu maka jika kita sewaktu-waktu meninggal dijamin masuk sorga.ini janji alloh swt dlm suatu hadist.wassalamu....

    BalasHapus

"Sudahkah kita membaca Alqur'an hari ini?
Berapa kali dalam sebulan kita mengkhatam Al qur'an."
( Khairukum man ta'allamal qur'an wa 'allamah).
SOMEDAY IS TODAY, DO IT NOW OR NEVER

TIPS OF THIS DAY
“Didiklah anakmu dengan 3 perkara: mencintai Allah, mencintai Rasul dan belajar Al-Qur’an” (Al-hadits)