Jumat, 23 Desember 2011

Link Al Qur'an Kudus

Artikel ini melengkapi artikel kami sebelumnya Al Qur'an Kudus di HP...? , karena ada rekan yang kesulitan akses di link sebelumnya. Hal ini kemungkinan disebabkan karena ukuran file yang terlalu besar, sehingga jika akses internetnya lambat atau terbatas akan menjadi masalah saat proses download, atau bisa juga karena kesulitan men-un-kompress file yang memang masih dalam bentuk ekstensi file RAR, sehingga harus di-un-kompress terlebih dahulu menggunakan program WINRAR.

Satu file JPG (file image/gambar) terdiri dari 2 halaman. Sebagai contoh file QKT0104 yang artinya QKT=Qur'an Kudus Terjemahan, 01=artinya Juz 01, 04=halaman 4 dan halaman berikutnya/halaman 5.

Berikut akan kami berikan link-link per Juz :
JUZ01 - JUZ02 - JUZ03JUZ04JUZ05JUZ06JUZ07JUZ08JUZ09JUZ10
JUZ11JUZ12 - JUZ13JUZ14JUZ15JUZ16JUZ17JUZ18JUZ19JUZ20
JUZ21JUZ22 - JUZ23JUZ24JUZ25JUZ26JUZ27JUZ28JUZ29JUZ30

Langkah-langkahnya :
  1. Klik salah satu link diatas sesuai juz yang diinginkan (contoh JUZ01).
  2. Setelah terbuka, klik file yang ingin di ambil (contoh QKT0101.JPG)
  3. Setelah file terbuka, klik Unduh Sekarang / Download.
Jika mengalami kesulitan, silahkan isikan komenter anda.
Semoga bermanfaat....



Kamis, 22 Desember 2011

Al Qur'an Kudus di HP...?

Suara SYEICH MISYAARI AR RASYID murottal Surah Ali Imron terdengar dari HPku, "Cak Mat Pradah" terlihat di layar hp, ada panggilan masuk dari sahabat karibku ini, aku angkat
"assalammu'alaikum...." dari ujung sana suara khas cak mat yg santun dan penuh persahabatan menyapaku,
"wa'alaikum salam..." jawabku dengan penuh semangat...
“Cak apa punya Qur’an Kudus atau Mushaf Ustmani di HP yang berupa gambar?” cak mat bertanya padaku.,
“InsyaAllah ada cak, buat apa?” jawabku

Kemudian cak mat menyampaikan keinginannya untuk men-copy (memasukkan) gambar mushaf kudus itu dalam HP, aku pun menyanggupinya untuk membantunya.

“Ya udah cak kalau begitu kulo mriko (saya kesana)…Wassalammu’alaikum” ujar cak mat mengakhiri telpon… “
"Nggeh Monggo cak (iya cak silahkan)” jawabku sambil menutup pembicaraan dengan cak mat.

**********----*********

Tak lama berselang 1 jam kemudian terdengar salam cak mat masuk kamar pondok kami di Lembaga Tahfidz Al Qur’an (LTQ) Masjid Baiturrozaq CitraLand Surabaya.

“Assalammu’alaikum…” salam cak mat sambil menyodorkan tanggannya untuk menyalamiku,
“Wa’alaikumsalam….” Jawabku sambil menyambut uluran salam darinya.

Obrolan pun berlangsung santai menanyakan kabar masing-masing yang sudah tidak bertemu satu minggu ini, kemudian aku menunjukan dalam laptop Qur’an Kudus yang aku janjikan padanya. Dan dia begitu antusias.

Setelah proses copy kedalam HP cak mat selesai aku lakukan, cak mat mencoba membukanya via HP, dengan wajah sumringgah dan berucap
“Alahamdulillah…. Sae cak sep-sep…., jenengan scan piyambek nik cak…”,
“Nggeh Cak….” Jawabku dengan senyum senang melihat sobatku ini tersenyum bahagia.

 Mushaf Kudus sering disebut juga mushaf pojok, dimana setiap halaman pasti habis ayatnya atau tidak berlanjut dihalaman berikutnya. Mushaf kudus biasanya digunakan bagi para penghafal Al Qur’an di Indonesia khususnya ditanah jawa.

“Kudus” diambil dari penerbit / pencetak al Qur’an “Menara Kudus” Jawa Tengah. Mushaf Kudus identik dengan Mushaf Ustmani dalam penataan ayat-ayat Al Qur’an di tiap halamannya, hanya perbedaan dari jenis font/huruf arabnya dan juga letak ayat ditiap baris dalam 1 halaman.

Dalam Mushaf Qur’an Kudus atau Ustmani 1 juz terdiri dari 10 lembar atau 20 halaman, 1 halaman biasanya disebut 1 kaca. Istilah “kaca” aku mengasumsikan bahwa hafalan 1 halaman ibarat 1 kaca yang senantiasa kita lihat sehingga ayat-ayat Al Qur’an dalam halaman itu terpantul dalam hati sanubari dan jiwa kita, yang membentuk insan-insan Qur’ani InsyaAllah…

1 tahun lalu saya mencoba search di internet via mbah google.com, belum ada scan/gambar qur’an kudus dalam model gambar digital atau biasa disebut JPG.

Alhamdulillah dengan ijin Allah Qur’an Kudus Terjemahan yang diterbitkan oleh Menara Kudus dalam dua jilid yaitu Jilid I yang berisi Juz 1 s/d 15 dan Jilid II yang berisi Juz 16 s/d 30 selesai aku scan dan Upload di Internet.

Dengan kemajuan teknologi HP saat ini, gambar-gambar Qur’an Kudus yang ada di HP tersebut terlihat jelas dan bisa kita gunakan untuk muroja’ah (mengulang hafalan) tanpa terkendala baik sedang membawa mushaf atau tidak.

Bagi rekan-rekan yang berminat bisa mendownload link di blog saya di alamat berikut ini :
Qur'an Kudus Jilid 1 Juz 1 s.d 15
Qur'an Kudus Jilid 2 Juz 16 s.d 30

Atau bisa datang ke Kantor FSHS atau LTQ di
Masjid Baiturrozaq CitraLand Surabaya
Jl. Pintu Gerbang Utara CitraRaya, Lontar, Sambikerep, Surabaya

InsyaAllah akan kami copy-kan gratis……
Semoga bermanfaat ….. amin yaa Robbal alamin…..

Rabu, 21 Desember 2011

Jodoh dalam Bingkai Al-Quran

Burung-burung menyanyikan siulannya, bersahut sahutan satu dengan yang lain. Lembayung senja kekuning-kuningan diufuk timur. Sebentar lagi matahari menampakkan paras indahnya dipetontonkan ke alam semesta. Arif telah menyiapkan becaknya untuk mengais riski pagi ini. Dia Jauh-jauh dari jawa tengah ke Surabaya hanya demi menyambung hidupnya. Setiap akan akan berangkat bekerja,dia selalu mengedarkan pandangan pada para santri tahfidzul quran yang setiap hari merupakan jalan utamanya karena tempat kosnya bersebelahan dengan pondok ini. Diam-diam dia ingin menghafalkan al-Qur’an, keinginan itu makin hari kian menguasai beranda hatinya, pada akhirnya diapun mengutarakan keinginannya sama pengasuh pon-pes tahfizdul Qur'an
“iya tidak apa-apa, kamu saya terima di pesantren in. Siang hari kamu boleh mencari nafkah, sore harinya menghafalkan alquran di sini, dan pagi hari menyetorkan hafalan” jawab sang pengasuh setelah mendengar penuturan Arif.
Semenjak itulah Arif , selalu mengantongi mushaf Al-Quran saat bekerja. Sambil menunggu penumpang mulutnya sering nampak komat-kamit, menghafalkan ayat-demi ayat alquran. Setiap pagi dia setorkan hafalannya di hadapan kyai. Menghafalkan Al-Quran bagi Arif bukan suatu hal yang mudah, butuh perjuangan mati-matian untuk memperolehnya. Apalagi kalau siang hari bekerja yang menggunakan otot, sebagai tukang becak. Namun semangatnya jauh lebih besar dari pada batu rintangan yang menghadang. Kemauan yang keras dapat meluluhkan kerasanya batu rintangan ini. Bukan sekali 2 kali dia hampir putus asa, namun hidayah Allah yang menguatkan tekadnya. Sesuai pesan kyainya, Arif tak pernah batal dari wudhu’. Setiap batal dia ambil wudhu’ lagi, begitu seterusnya

Waktu terus berputar, hari demi hari terlewati.. Minggu berganti bulan, Bulan menjelma menjadi tahun. Namun semua itu tak terasa oleh Arif. warna hari sudah tidak dikenalnya. yang membaluti pikirannya hanyalah bagaimana caranya bisa cepat hafal Al-Quran 30 juz. Hari yang diingatnya hanya jumat saja, karena ada shalat jum’at yang membedakan dengan aktifitas hari-hari yang lain, selain itu Setor hafalan libur. ia menyempatkan hari jumat bekerja seharian dan menyempatkan ziaroh ke makam Sunan Ampel.
*******
3 tahun telah berlalu, hafalan Arif dengan izin Allah tsempurna 30 juz. Baginya Ini merupakan kebahagian yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. ingin rasanya ia kabarkan berita ini ke ayah ibunya. Tapi mereka telah tiada. Di sisi lain ada suatu hal yang menjadi beban dalam hatinya. Ia terpaut dengan salah satu familinya sang kiyai. Awalnya dia takut mengungkapkannya sama kyai. gelembung rasa yang menguasai perasaannya berhasil menyemangati tekadnya. di waktu yang tenang dengan tegas ia utarakan perasaan hatinya sang kiyai
“maaf kyai sebelumnya. Alhamdulillah seperti yang kyai ketahui , hafalan Al-Qur’an saya sudah hatam. Saya sekarang kalau boleh jujur, ingin sekali menikahi jamilah, family kyai. Sudah lama saya mencintainya, namun bukan berarti, selama ini saya menghafalkan Al-Quran karena dia. Saya terpaut padanya saat detik-detik hafalannku hampir selesai. Maaf kyai bila lancang, tapi inilah isi hati saya” ucap Arif terbata-bata seraya menundukkan pandangannya. Suasana menjadi hening, jauh dilubuk hati sang kyai. Beliau sangat mengagumi dan menyayangi santri yang satu ini. seraya menunduk Arif menunggu jawaban yang memuaskan
“tidak, saya tidak setuju”jawab singkat kyai.
Sepotan rasa kecewa membaluti hati Arif, raut muka pucat pasi. Dia tidak menyangka kyainya tidak menyetujui karena tidak menerimanya karena dia orang miskin.
Keseokan harinya Arif kembali lagi mengutarakan keinginannya namun lagi-lagi tidak disetujui. Kerap Arif datang kembali berharap disetujui namun hasilnya tetap nihil. Setelah sebulan tiba-tiba arif lenyap entah kemana, becaknya pun juga tidak ada. Tidak satupun santri yang tahu kemana perginya arif. Terang saja kiyainya merasa bersalah. Para santri pun bingung tak ada yang tahu sebelum tetangga pondok pesantren berkata
“saya lihat Arif sebelum subuh menjual becaknya, dia sendiri katanya mau pulang” terang pria tua yang tiada lain teman arif sesama tukang becak pada salah satu santri. Semangat santri tanpanya menguap dan hilang entah kemana. karena Dialah yang paling semangat dan istiqomah selama ini, meskipun sambil bekerja
*******
3 bulan telah berlalu, kabar Arif makin lenyap bak ditelan bumi. Hingga suatu sore saat matahari mau pulang ke peraduannya, muncul sosok pemuda bergandengan tangan dengan prempuan muda yang cantik. wajah Pemuda itu tidak asing bagi kaum santri, namun sedikit lebih cerah. Tiada lain pemuda ini Arif tukang becak yang dulu. Sedangkan prempuan cantik di sampingnya istri tercintanya. Kedatangan Arif disambut ria oleh para santri. Kemudian mereka berdua sowan ke kyai
“maaf kyai, 3 bulan yang lalu saya pulang tanpa pamit. Saat itu Saya sangat ingin menikah dengan jamilah, tapi kyai tidak setuju. Makanya saya pulang untuk menyempurnakan separuh imanku. Kebetulan ada tetangga yang ingin punya menantu, saat aku melamar Alhamdulillah diterima dengan baik meskipun saya tidak punya apa-apa, karena sejak kecil saya sudah yatim piatu. Tapi keluarga istriku menerima saya dengan alasan karena saya hafal Al-Quran ” terang Arif di ndalem sama kyai
“oh ya tidak apa-apa, sebenarnya sayalah yang minta maaf. Sebenarnya saya menyetujui tapi saya masih eman sama kamu, saya masih ingin kamu masih disini”timpal kyainya dengan nada rendah
“tidak apa-apa kyai, mungkin jodoh saya memang tetangga saya sendiri bukan di sini”Arif berdesis seraya melirik istri tercintanya. Istrinya mencubit sikutnya seraya tersenyum.
oh Arif namamu selalu kami kenang. Semenjak itulah Arif hidup berkeluarga di jawa tengah, namun masih sering silatur rohim ke Surabaya

09-07-2011
By:khoiron Mahmud

diposkan dari blog pribadi saya yang beralamat :
http://batman-catwomanmrecah.blogspot.com/2011/08/jodoh-dalam-bingkai-al-quran.html

Selasa, 18 Oktober 2011

MENJADIKAN AL QUR'AN CAHAYA KEHIDUPAN


Al-Quran tidak cukup dibaca saja. Sekalipun membaca saja memperoleh pahala, dihitung setiap hurufnya. al-Quran akan menjadi penggugat kita di hadapan Allah SWT (hujjatu ‘alaina) manakala tidak diamalkan isinya. Membaca al-Quran harus dibarengi dengan memahami maknanya dan mengamalkannya dalam segala aspek kehidupan. Agar lahir kehidupan pribadi yang berkualitas secara lahir dan batin, keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, masyarakat yang diberkahi, negara yang aman, beberapa negara yang makmur, penuh ampunan Tuhan.

Namun realitasnya kini, umat Islam tidak mensyukuri nikmat al-Quran. Kitab suci ini belum dijadikan resep untuk mengelola kerumitan kehidupan, tetapi sekedar dijadikan mantra, sehingga tidak berefek apa pun pada perubahan pola pikir, sudut pandang, orientasi dan perilaku kehidupan dalam skala individu, keluarga, bangsa dan negara.

Yang lebih ironis, sebagian umat Islam memandang al-Quran diturunkan untuk orang yang telah mati. Ketika hidup firman Allah SWT tersebut disimpan rapat-rapat di almari. Baru ketika meninggal, minta dibacakan orang lain. Sikap tersebut menggambarkan bahwa al-Quran hanya dijadikan mantra yang bernuansa mistik, tidak dijadikan resep dalam mengelola pasang surut (fluktuasi) kehidupan di dunia ini.

Perlakuan kita terhadap al-Quran ini, mungkin menyebabkan krisis multidimensional yang bersifat mikro (‘azamat shughra) dan krisis global (‘azamat kubra).

"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta\". Berkatalah ia: \"Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat ?\" (QS. Thaha (20) : 124).

Maksud kehidupan yang sempit, adalah kehidupan yang didera/dibelit dengan berbagai persoalan dan tidak menemukan jalan keluarnya. Atau kehidupan yang serba cukup, dengan tersedianya makanan, pakaian dan tempat tinggal. Tetapi semua yang dimilikinya itu justru membuat lubang kehancurannya (istidraj). Sehingga dia tidak bisa memaknai dan menikmatinya. Adapula yang berpendapat, disempitkan liang lahatnya. Ketika meninggal, tempat peristirahatannya yang terakhir menolaknya, sekalipun sebelumnya lubang kuburnya telah diukur melebihi jasadnya.

Kiat Sukses Berinteraksi dengan Al-Quran


Untuk mengembalikan kita pada pola interaksi yang benar terhadap al-Quran, sehingga al-Quran kembali menjadi sumber kekuatan kita untuk membangun peradaban (iman dan islam), kiat-kiat berikut ini sangat perlu diwujudkan.

Pertama: Tilawah wa Tartil (selalu membaca dengan benar)


Beberapa hal yang perlu diperhatikan secara lebih serius antara lain

• Dengan membaca al-Quran secara berkesinambungan akan menambah iman kepada Allah SWT

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman [sempurna ] ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.\" (QS. Al Anfal (8) : 2).

• Mendatangkan petunjuk, menjadi obat berbagai penyakit di dalam dada, serta rahmat dan nasihat

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.\" (QS. Yunus (10) : 57).

• Membaca secara tekun menambah kebaikan yang banyak, baik dalam keadaan miskin ataupun kaya

"Dan Ini (Al-Quran) adalah Kitab yang telah kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al-Quran) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya\" (QS. Al Anam (6) : 92)

• Membaca secara tartil akan mendatangkan perkataan yang berbobot, melepaskan manusia dari belenggu kesesatan, mencerahkan pikiran dan hati yang kalut serta merasakan kegembiraan dalam mengelola pasang surut (fluktuasi) kehidupan.

"Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat." (QS. Al Muzzammil (73) : 5).

• Membaca secara berkelompok akan mendatangkan ketenangan dan rahmat serta syafaat pada hari kiamat (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua: Tadabbur (merenungkan isinya)

• Mentadabburi Al-Quran bisa membuka hati untuk menerima petunjuk Allah SWT dan memperoleh pelajaran yang sangat berharga

"Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran." (QS.Shad (38) : 29).

• Yang membaca Al-Quran tanpa dibarengi dengan tadabbur (merenungkan kandungannya) akan mendatangkan bencana

Ketiga: Hifz (menghafalkan)


• Al-Quran mudah dihafalkan sekalipun yang melakukannya bukan orang Arab (‘ajam), karena kata-katanya, huruf-hurufnya, susunan kalimatnya, uslub (gaya bahasanya) sesuai dengan fithrah manusia.

"Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?.\" (QS. Al Qamar (54) : 17, 22, 23, 40).

• Biasanya, sulit menghafalkan Al-Quran karena banyak melakukan dosa

Imam Syafii mengadu kepada guruku Waki’, atas kejelekan hafalan al-Qurannya. "Maka ia membimbingku agar meninggalkan masiat. Karena ilmu itu cahaya, cahaya Allah tiada akan diberikan kepada yang berdosa, " ujar Imam Syafii.

• Penghafal Al-Quran terhindar dari kepikunan, setelah meninggal jasadnya diharamkan oleh Allah SWT untuk dilukai bumi

• Hafalan Al-Quran akan mengembangkan saraf otak (penelitian di Universitas Munich, Jerman).

Keempat: Ta’lim (mengajarkannya kepada orang lain)

• Generasi yang dekat dengan Allah SWT adalah yang tidak berhenti belajar dan mengajarkan Al-Quran (QS. Ali Imran 3) : 79 )

"Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani[sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah SWT], karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.\"

Senin, 27 Juni 2011

Survey MTQ Jatim Ke XXIV di Madiun

Alhamdulillah ... segala puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat & ridhoNya sehingga kami diberi kesempatan menjadi saksi moment special yaitu Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) Jawa Timur Ke 24 yang diselenggarakan di Kota Madiun tgl 19 s/d 26 Juni 2011.


Sholawat serta salam kami lantunkan kepada junjungan dan panutan kami Nabi Muhammad SAW yang begitu mulia akhlaqnya, yaitu akhlaq Al Qur'an.

Moment MTQ ini sungguh sangat-sangat berharga bagi kami, baik secara pribadi maupun tugas dari Lembaga Tahfidz Al Qur'an (LTQ) Masjid Baiturrozaq CitraLand Surabaya. Tujuan survey ini untuk kebutuhan dalam persiapan Musabaqoh Hifdzil Qur'an (MHQ) di LTQ Masjid Baiturrozaq CitraLand yang insyaAllah akan kami selenggarakan Tgl. 6-7 Romadhon 1432H/ 6-7 Agustus 2011.

Hasil Survey kami berupa Video & Foto, Kami persilahkan bagi yang ingin melihat suasana MTQ tersebut dengan link berikut : Foto Survey MTQ Madiun. Untuk Video akan segera kami upload... don't miss it...

Semoga bermanfaat... Amin... Yaa Robbal Alamin....

Musabaqoh Hifdzil Qur'an (MHQ) 2011 Tingkat Jatim di Masjid Baiturrozaq CitraLand Surabaya

Bahwa kemukjizatan Al-Qur’an yang tak terbantahkan merupakan bukti kebesaran kekuasaan Allah SWT. Keindahan estetika bahasa dan makna yang terkandung di dalamnya baik yang tersurat maupun yang tersirat mampu menembus poros-poros kehidupan manusia dan celah-celah alam semesta. Sehingga tidak heran jikalau Rasulullah SAW selalu mendemonstrasikan dan mensyiarkan keutamaan Al-Qur’an, baik terhadap pembacanya lebih-lebih penghafalnya.
Menghafal Al-Qur’an merupakan tradisi yang tidak hanya berhenti pada fase Rasul dan para Sahabatnya saja, tapi para tabi’in, tabi’it tabi’in dan sampai sekarangpun masih dipertahankan, bahkan banyak dari pesantren-pesantren yang menyediakan tempat khusus bagi para penghafal Al-Qur’an dengan sistem madrasah. Mereka yang telah diberi Maziyah (keistimewaan) oleh Allah sebagai penghafal Al-Qur’an adalah hamba terpilih dalam kasih-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Maka berbahagialah bagi mereka yang menjadi hamba-hamba pilihan-Nya.
Lembaga Tahfidz Al Qur’an (LTQ) Masjid Baiturrozaq CitraLand Surabaya merupakan lembaga yang bernaung di bawah Takmir Masjid Baiturrozaq yang bergerak dalam membentuk dan menghasilkan generasi-generasi penghafal Al Qur’an yang secara bertahap melakukan pengembangan baik sarana maupun prasarana, kegiatan pembelajaran Al Qur’an, dan terobosan-terobosan baru untuk mempromosikan Al Qur’an kepada masyarakat.

Melihat hal tersebut maka pada momentum peringatan Nuzulul Al Qur’an pada Bulan Ramadhan 1432 H/ 2011, LTQ Masjid Baiturrozaq insyaAllah akan menyelenggarakan kegiatan Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ)/ Lomba Hafalan Al Qur’an tingkat Jawa Timur di area Masjid Baiturrozaq CitraLand Surabaya.
Secara umum MHQ ini bertujuan untuk mensyiarkan Al Qur’an dan tradisi menghafal yang sudah dicontohkan oleh Rosululloh Muhammad SAW dan para sahabatnya kepada masyarakat luas khususnya di Jawa Timur. MHQ ini juga bertujuan meningkatkan kualitas huffadh dengan harapan tercipta hafidh-hafidhoh yang hamilil qur’an lafdhan wama’nan wa’amalan.

Bagi LTQ Moment MHQ merupakan media publikasi dan silaturrahim dengan huffadh dan juga professional Al Qur’an untuk pengembangan kedepan dan menjadikannya lembaga yang professional yang berperan dalam pembentukan generasi Qur’ani di kota Surabaya dan sekitarnya. Dengan semangat dan memohon taufiq, inayah dan hidayah Allah SWT semoga MHQ ini bisa berjalan lancar dan membawa keberkahan bagi umat Islam, khususnya di kota Surabaya dan sekitarnya. Amin Yaa Robbal Alamin…

Bagi Bapak/Ibu yang berkenan untuk membantu acara ini bisa lebih detail membuka Proposal MHQ CitraLand. Berikut juga surat pengantarnya resmi dari lembaga kami. Atas sumbangsih bapak/ibu baik berupa perhatian, dana, kepedulian dan do'a yang diberikan atas suksesnya acara ini, kami menghaturkan Jazakumulloh khoiron katsiro....

Selasa, 22 Maret 2011

Cara Praktis Menghafal Al-Qur'an

oleh محمد فهري pada 23 Januari 2010 jam 8:10

Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah untuk menghafalkan al quran. Keistimewaan teori ini adalah kuatnya hafalan yang akan diperoleh seseorang disertai cepatnya waktu yang ditempuh untuk mengkhatamkan al-Quran. Teori ini sangat mudah untuk di praktekan dan insya Allah akan sangat membantu bagi siapa saja yang ingin menghafalnya. Disini akan kami bawakan contoh praktis dalam mempraktekannya:



Misalnya saja jika anda ingin menghafalkan surat an-nisa, maka anda bisa mengikuti teori berikut ini:



1- Bacalah ayat pertama 20 kali:



يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا {1}



2- Bacalah ayat kedua 20 kali:



وَءَاتُوا الْيَتَامَى أَمْوَالَهُمْ وَلاَتَتَبَدَّلُوا الْخَبِيثَ بِالطَّيِّبِ وَلاَتَأْكُلُوا أَمْوَالَهُمْ إِلَى أَمْوَالِكُمْ إِنَّهُ كَانَ حُوبًا كَبِيرًا {2}



3- Bacalah ayat ketiga 20 kali:



وَإِنْ خِفْتُمْ أّلاَّتُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانكِحُوا مَاطَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَآءِ مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَامَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلاَّتَعُولُوا {3}



4- Bacalah ayat keempat 20 kali:



وَءَاتُوا النِّسَآءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِن طِبْنَ لَكُمْ عَن شَىْءٍ مِّنْهُ نَفَسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَّرِيئًا {4}



5- Kemudian membaca 4 ayat diatas dari awal hingga akhir menggabungkannya sebanyak 20 kali.



6- Bacalah ayat kelima 20 kali:



وَلاَتُؤْتُوا السُّفَهَآءَ أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللهُ لَكُمْ قِيَامًا وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا وَاكْسُوهُمْ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلاً مَّعْرُوفًا {5}



7- Bacalah ayat keenam 20 kali:



وَابْتَلُوا الْيَتَامَى حَتَّى إِذَابَلَغُوا النِّكَاحَ فَإِنْ ءَانَسْتُم مِّنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوا إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ وَلاَتَأْكُلُوهَآ إِسْرَافًا وَبِدَارًا أَن يَكْبَرُوا وَمَن كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ وَمَن كَانَ فَقِيرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوفِ فَإِذَا دَفَعْتُمْ إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ فَأَشْهَدُوا عَلَيْهِمْ وَكَفَى بِاللهِ حَسِيبًا {6}



8- Bacalah ayat ketujuh 20 kali:



لِّلرِّجَالِ نَصِيبُُ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَاْلأَقْرَبُونَ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيبُُ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَاْلأَقْرَبُونَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ أَوْ كَثُرَ نَصِيبًا مَّفْرُوضًا {7}



9- Bacalah ayat kedelapan 20 kali:



وَإِذَا حَضَرَ الْقِسْمَةَ أُوْلُوا الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ فَارْزُقُوهُم مِّنْهُ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلاً مَّعْرُوفًا {8}



10- Kemudian membaca ayat ke 5 hingga ayat ke 8 untuk menggabungkannya sebanyak 20 kali.



11- Bacalah ayat ke 1 hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.



Demikian seterusnya hingga selesai seluruh al Quran, dan jangan sampai menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, agar tidak berat bagi anda untuk mengulang dan menjaganya.



- BAGAIMANA CARA MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA?



Jika anda ingin menambah hafalan baru pada hari berikutnya, maka sebelum menambah dengan hafalan baru, maka anda harus membaca hafalan lama dari ayat pertama hingga terakhir sebanyak 20 kali juga hal ini supaya hafalan tersebut kokoh dan kuat dalam ingatan anda, kemudian anda memulai hafalan baru dengan cara yang sama seperti yang anda lakukan ketika menghafal ayat-ayat sebelumnya.



- BAGIMANA CARA MENGGABUNG ANTARA MENGULANG (MURAJA'AH) DAN MENAMBAH HAFALAN BARU?



Jangan sekali-kali anda menambah hafalan tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya, karena jika anda menghafal al quran terus-menerus tanpa mengulangnya terlebih dahulu hingga bisa menyelesaikan semua al quran, kemudian anda ingin mengulangnya dari awal niscaya hal itu akan terasa berat sekali, karena secara tidak disadari anda akan banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal dan seolah-olah menghafal dari nol, oleh karena itu cara yang paling baik dalam meghafal al quran adalah dengan mengumpulkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Anda bisa membagi seluruh mushaf menjadi tiga bagian, setiap 10 juz menjadi satu bagian, jika anda dalam sehari menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga anda dapat menyelesaikan sepuluh juz, jika anda telah menyelesaikan sepuluh juz maka berhentilah selama satu bulan penuh untuk mengulang yang telah dihafal dengan cara setiap hari anda mengulang sebanyak delapan halaman.



Setelah satu bulan anda mengulang hafalan, anda mulai kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, dan mengulang setiap harinya 8 halaman sehingga anda bisa menyelesaikan 20 juz, jika anda telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulang, setiap hari anda harus mengulang 8 halaman, jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah enghafal kembali setiap harinya satu atau dua halaman tergantung kemampuan dan setiap harinya mengulang apa yang telah dihafal sebanyak 8 lembar, hingga anda bisa menyelesaikan seluruh al-qur an.



Jika anda telah menyelesaikan 30 juz, ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan setiap harinya setengah juz, kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya juga setiap harinya diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama, kemudian pindahlah untuk mengulang sepuluh juz terakhir dengan cara yang hampir sama, yaitu setiapharinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.



- BAGAIMANA CARA MENGULANG AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH MENYELESAIKAN MURAJAAH DIATAS?



Mulailah mengulang al-qur an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulangnya 3 kali dalam sehari, dengan demikian maka anda akan bisa mengkhatamkan al-Quran setiap dua minggu sekali.



Dengan cara ini maka dalam jangka satu tahun insya Allah anda telah mutqin (kokoh) dalam menghafal al qur an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun.



- APA YANG DILAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL QUR AN SELAMA SATU TAHUN?



Setelah menguasai hafalan dan mengulangnya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, jadikanlah al qur an sebagai wirid harian anda hingga akhir hayat, karena itulah yang dilakukan oleh Nabi r semasa hidupnya, beliau membagi al qur an menjadi tujuh bagian dan setiap harinya beliau mengulang setiap bagian tersebut, sehingga beliau mengkhatamkan al-quran setiap 7 hari sekali.



Aus bin Huzaifah rahimahullah; aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah bagiamana cara mereka membagi al qur an untuk dijadikan wirid harian? Mereka menjawab: "kami kelompokan menjadi 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, dan wirid mufashal dari surat qaaf hingga khatam ( al Qur an)". (HR. Ahmad).



Jadi mereka membagi wiridnya sebagai berikut:



- Hari pertama: membaca surat "al fatihah" hingga akhir surat "an-nisa",



- Hari kedua: dari surat "al maidah" hingga akhir surat "at-taubah",



- Hari ketiga: dari surat "yunus" hingga akhir surat "an-nahl",



- Hari keempat: dari surat "al isra" hingga akhir surat "al furqan",



- Hari kelima: dari surat "asy syu'ara" hingga akhir surat "yaasin",



- Hari keenam: dari surat "ash-shafat" hingga akhir surat "al hujurat",



- Hari ketujuh: dari surat "qaaf" hingga akhir surat "an-naas".



Para ulama menyingkat wirid nabi dengan al-Qur an menjadi kata: " Fami bisyauqin ( فمي بشوق ) ", dari masing-masing huruf tersebut menjadi symbol dari surat yang dijadikan wirid Nabi pada setiap harinya maka:



- huruf "fa" symbol dari surat "al fatihah", sebagai awal wirid beliau hari pertama,



- huruf "mim" symbol dari surat "al maidah", sebagai awal wirid beliau hari kedua,



- huruf "ya" symbol dari surat "yunus", sebagai wirid beliau hari ketiga,



- huruf "ba" symbol dari surat "bani israil (nama lain dari surat al isra)", sebagai wirid beliau hari keempat,



- huruf "syin" symbol dari surat "asy syu'ara", sebagai awal wirid beliau hari kelima,



- huruf "wau" symbol dari surat "wa shafaat", sebagai awal wirid beliau hari keenam,



- huruf "qaaf" symbol dari surat "qaaf", sebagai awal wirid beliau hari ketujuh hingga akhir surat "an-nas".



Adapun pembagian hizib yang ada pada al-qur an sekarang ini tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.



- BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (MIRIP) DALAM AL-QUR AN?



Cara terbaik untuk membedakan antara bacaan yang hampir sama (mutasyabih) adalah dengan cara membuka mushaf lalu bandingkan antara kedua ayat tersebut dan cermatilah perbedaan antara keduanya, kemudian buatlah tanda yang bisa untuk membedakan antara keduanya, dan ketika anda melakukan murajaah hafalan perhatikan perbedaan tersebut dan ulangilah secara terus menerus sehingga anda bisa mengingatnya dengan baik dan hafalan anda menjadi kuat (mutqin).



- KAIDAH DAN KETENTUAN MENGHAFAL:



1- Anda harus menghafal melalui seorang guru atau syekh yang bisa membenarkan bacaan anda jika salah.



2- Hafalkanlah setiap hari sebanyak 2 halaman, 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib, dengan cara ini insya Allah anda akan bisa menghafal al-qur an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun, akan tetapi jika anda memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka anda akan sulit untuk menjaga dan memantapkannya, sehingga hafalan anda akan menjadi lemah dan banyak yang dilupakan.



3- Hafalkanlah mulai dari surat an-nas hingga surat al baqarah (membalik urutan al Qur an), karena hal itu lebih mudah.



4- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf tertentu baik dalam cetakan maupun bentuknya, hal itu agar lebih mudah untuk menguatkan hafalan dan agar lebih mudah mengingat setiap ayatnya serta permulaan dan akhir setiap halamannya.



5- Setiap yang menghafalkan al-quran pada 2 tahun pertama biasanya akan mudah hilang apa yang telah ia hafalkan, masa ini disebut masa "tajmi'" (pengumpulan hafalan), maka jangan bersedih karena sulitnya mengulang atau banyak kelirunya dalam hafalan, ini merupakan masa cobaan bagi para penghafal al-qur an, dan ini adalah masa yang rentan dan bisa menjadi pintu syetan untuk menggoda dan berusaha untuk menghentikan dari menghafal, maka jangan pedulikan godaannya dan teruslah menghafal, karena meghafal al-quran merupakan harta yang sangat berharga dan tidak tidak diberikan kecuali kepada orag yang dikaruniai Allah swt, akhirnya kita memohon kepada-Nya agar termasuk menjadi hamba-hamba-Nya yang diberi taufiq untuk menghafal dan mengamalkan kitabNya dan mengikuti sunnah nabi-Nya dalam kehidupan yang fana ini. Amin ya rabal 'alamin.

"Sudahkah kita membaca Alqur'an hari ini?
Berapa kali dalam sebulan kita mengkhatam Al qur'an."
( Khairukum man ta'allamal qur'an wa 'allamah).
SOMEDAY IS TODAY, DO IT NOW OR NEVER

TIPS OF THIS DAY
“Didiklah anakmu dengan 3 perkara: mencintai Allah, mencintai Rasul dan belajar Al-Qur’an” (Al-hadits)