Jumat, 17 April 2009

Al Qur'an Ibarat Wanita, Yang Ingin Selalu di Sayang

mmm.... judulnya agak aneh ya.... hehehe.... bisa jadi memang sedikit memberikan makna yang pernah saya tangkap usai menyetorkan hafalan Qur'an yang saya miliki kepada Pak Ustadz yang hafal Al Qur'an (Hafidz). Kala itu selepas pulang bekerja, saya menuju Masjid Baiturrozaq Citraraya Surabaya untuk mengejar waktu segera sampai, karena selepas Sholat Magrib, ada setoran hafalan Al Qur'an.

Karena kesibukan ditempat kerja yang begitu padat, akhirnya dalam seharian tidak sempat pegang Al Qur'an untuk sekedar mengulang hafalan yang akan saya setorkan saat magrib tersebut. Akhirnya sesampai di Masjid, saya segera menaruh tas, ganti sarung kemudian mengambil handuk dan sabun untuk segera mandi. Segar rasanya badan dan otak, kubuat serileks mungkin agar seluruh sarafku mengendur.... Alhamdulillah....

Ku lihat jam sudah menunjukan 17.35 WIB, sebentar lagi sudah akan azan magrib, ini terdengar dari salah satu petugas masjid (cak arif) yang sudah menyalakan murottal (baca'an Al Qur'an) di pengeras suara. Sayup-sayup terdengar Surah Al Fatihah, berlanjut ke Al Baqoroh...., terdengar merdu dan syahdu, hati terasa gerimis dan tergetar....

Segera mungkin saya memakai baju sholat (baju koko/taqwa/muslim), kemudian mengambil mushaf (Qur'an) kecilku, dan segera kumasukan dalam saku kanan baju putihku. Dan segera ku melangkah ke lantai atas untuk mempersiapkan diri Sholat Magrib.

Mumpung masih ada sedikit waktu, aku segera mengambil mushafku dari saku baju, kubuka pada Juz 4, Surah Annisa', Kaca (halaman) ke 16 dari 20 kaca di surah Annisa'. Kubaca setartil mungkin, pelan dan kurasakan sedikit demi sedikit....

Selang 5 menit kemudian, cak arif mengumandangkan Azan.....
Selepas Sholat Magrib berjama'ah, Kami para santri segera duduk bersila berbaris menunggu Pak Ustadz yang sedang menunaikan sholat sunnah ba'diyah magrib.

Setelah pak ustad menempati kursi kecil, dan duduk bersila, salah satu temanku segera maju, dan menyetorkan hafalannya sayup terdengar sedang menyetorkan Surah Al Imron, Juz 3. Sambil menunggu kesempatan giliran setoran, aku pergunakan untuk mengulangi hafalanku kembali.

Sesaat kemudian, aku maju untuk storan. Sebelum mulai, terlebih dahulu aku bersalaman dengan Pak Ustadz, kucium tangannya dengan penuh takzim (hormat). Selanjutnya Dengan penuh kekhusuyu'an dan kosentrasi, aq membaca Ta'awudz dan Al Fatihah, kemudian berdoa minta maaf diri dan kedua orang tua, juga minta agar diberi kelancara lisan saat storan.

A'udzubilllahi minassaythonirrojim.... Bismillahirrohmaninrrohim.....(Al Fatihah)....
















Kututup dengan Shodaqollohuladzim.....


Usai setoran Pak Ustadz memberi nasihat.... "Alhamdulillah sudah Juz 4, Surah Annisa'..., Al Qur'an itu ibarat wanita yang selalu ingin dirayu atau dalam arti diberlakukan dengan lemah lembut, sehingga Qur'an kemantil (lengket terus)." Sambil menyungingkan senyum... aku pun ikut tersenyum. Aku hanya bisa menjawab..., "Ngeh Pak Ustadz..." dengan senyum-senyum malu....

"Ngeh Mpun...." Pak Ustadz mengakhiri dialog singkat itu sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Aku Pun Meraih tangannya dan kucium dengan penuh takzim....

Kemudian aku kembali kebaris antrian tempatku duduk sebelumnya....
Sambil menunggu waktu isya', aku sempatkan untuk nderes (mengulangi baca'an/hafalan) juz 1.

Bagaimana menurut teman-teman.... dengan nasihat Pak Ustadz tersebut?
Kalau menurut saya pribadi, coba kita buat alur pertanyaan sbb :

Tanya : "Bukankah Al Qur'an adalah Firman/Kalam Allah yang menjadi petunjuk bagi orang-orang yang beriman?"
Jawab : Coba Teman2 Jawab (Kalau saya pasti jawabnya "Ya")
Tanya : "Apakah Al Qur'an itu sebuah kitab suci?"
Jawab : "Pasti Ya"
Tanya: "Jika memang sebuah kitab suci, Apakah kita menyucikan dan mencintai Al Qur'an?"
Jawab:"Tentu Donk..."
Tanya: "Jika kita mencintai Al Qur'an, coba samakan saat kita mencintai seseorang, Bagaimana cara kita bertutur kata, bersikap?"
Jawab:"Ya semanis dan selembut atau semesra mungkin dong"

"Betul skali..., sudah terjawab bukan..... ".... memang nasihat pak Ustadz agak terkesan aneh..., tapi maksud dari nasihat tersebut begitu dalam....Karena dengan kita membaca Al Qur'an sama halnya kita sedang mengajak Al Qur'an berbicara atau berdialog karenanya merupakan anjuran yang wajib bagi para penghafal Al Qur'an untuk berusaha setartil mungkin dalam membaca Al Qur'an dengan Tajwid (Panjang Pendek, dll) dan Mahroj (Sifat huruf hijaiyah) serta fasoha (pelawafalan dalam lisan) yang benar.

Sekiana dulu artikelnya....
Mari kira bercengkrama dengan Al Qur'an dengan penuh kemesraan atau tadabbur...
Maaf jika ada yang kurang berkenan..., masih dalam tahap belajar....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Sudahkah kita membaca Alqur'an hari ini?
Berapa kali dalam sebulan kita mengkhatam Al qur'an."
( Khairukum man ta'allamal qur'an wa 'allamah).
SOMEDAY IS TODAY, DO IT NOW OR NEVER

TIPS OF THIS DAY
“Didiklah anakmu dengan 3 perkara: mencintai Allah, mencintai Rasul dan belajar Al-Qur’an” (Al-hadits)